MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
TEKANAN HIDROSTATIS
DISUSUN
OLEH :
SORAYA RATU SN
( 2012005016 )
DOSEN:
Puji Harianti W Msi.
JURUSAN
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan seluruh rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah tentang tekanan hidrostatis dapat terselesaikan
dengan lancar dan baik. Makalah ini disusun dengan maksud untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah “Media Pembelajaran Fisika” dan menambah pengetahuan bagi
para pembacanya.
Ucapan terima kasih dan
penghargaan kami sampaikan kepada Puji Hariati
W, Msi. selaku dosen Media Pembelajaran Fisika yang telah membimbing kami,
ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
kelancaran penyusunan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami sangat bahagia jika pembaca,
rekan-rekan, dan dosen berkenan memberikan kritik dan saran, baik secara lisan
maupun tulisan guna memperbaiki penyusunan makalah ini. Dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya.
yogyakarta,
21 Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................. 2
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................... 3
1.1 Latar Belakang........................................................................ 3
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................... 3
1.4 Desain Media Pembelajaran.................................................... 4
BAB II : LANDASAN TEORI.................................................................... 7
2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.......................... 7
2.2 Landasan Teori....................................................................... 7
2.3 Manfaat Media Pembelajaran................................................. 8
BAB III : CARA KERJA
MEDIA............................................................... 9
3.1 Kegiatan Pendahuluan............................................................ 9
3.2 Kegiatan Inti.......................................................................... 9
3.3 Kegiatan
penutup.....................................................................13
BAB IV : PEMBAHASAN
.......................................................................... 14
BAB IV : PENUTUP
....................................................................................15
a. Kesimpulan...............................................................................15
b. Saran
........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Air adalah salah satu bentuk zat cair yang banyak kita
temukan dalam kehidupan sehari hari dan air itu memiliki banyak manfaat bagi
semua makhluk hidup. Air memiliki sifat-sifat, antara lain mengikuti bentuk
wadahnya, berpindah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah dan air juga
memiliki tekanan. Tekanan yang terjadi di bawah air dinamakan tekanan
hidrostatis.Percobaan yang dilakukan mengenai tekanan hidrostatis ini dapat
menggunakan sebuah botol yang diberi lubang sebanyak 5 lubang yang ditutup
dengan selotip, lalu diisi air sampai penuh, kemudian kita buka selotip
tersebut sehingga kita dapat melihat perbedaan pancaran airnya. Percobaan ini
sangat menarik dan sangat mudah untuk dilakukan, sebab kita hanya menggunakan
botol plastik bekas, selotip dan air. Dengan melakukan percobaan ini, kita
dapat mengetahui perbedaan pancaran air pada tiap lubang di botol itu.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam pembuatan Makalah ini sebagai berikut :
1. Mengapa tekanan hidrostatis dapat terjadi pada botol
yang di lubangi?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut
:
1. Dapat mengetahui bahwa tekanan hidrostatis dapat
terjadi pada wadah yang di lubangi.
2. Untuk menentukan pancuran air yang keluar dari lubang.
1.4 Manfaat
Adapun
manfaat dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui hasil percobaan yang telah dilakukan dalam menentukan tekanan
hidrostatis.
2. Untuk mengetahui cara
menentukan tekanan hidrostatis dalam percobaan.
3. Untuk
mengetahui hubungan antara kedalaman air terhadap tekanan hidrostatis.
1.5
Cara Kerja Media Pembelajaran
1.41 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian :
1.
Botol plastik bekas
Gambar
botol plastik bekas
2.
Selotip
Gambar selotif
3.
Gunting
Gambar gunting
4.
Air
1.42
Langkah
Pembuatan
1.
Menyiapkan alat
dan bahan.
2.
Botol plastik
bekas yang telah dilubangi sebanyak 5 lubang.
Gambar botol yang telah dilubangi
sebanyak 5 lubang
3. Tutuplah lubang-lubang pada botol tersebut dengan
menggunakan selotip.
Gambar botol yang sudah dilubangi
dengan menggunakan selotif.
4. Isi botol tersebut dengan air sampai penuh.
Gambar botol dengan disii air
5. Lepaskan selotip satu per satu, lalu amati apa yang
terjadi.
Gambar botol yang dilepaskan
selotif satu persatu.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 SKKD
2.11 Standar kompetensi
Menerapkan konsep
dan prinsip fluida statis dalam menyelsaikan masalah
2.12 Kompetensi dasar
Menganalisis yang
berhubungan dengan fluida statis serta menerapkannya dalam kehidupan sehari –
hari.
2.2 Dasar Teori
1.
Pengertian fluida
Sebelumnya kita
harus mengetahui apa itu fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata
Fluida mencakup zat cair, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir,
sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan
kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.Susu, minyak pelumas, dan air
merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam
fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat
mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Fluida ini dapat kita bagi
menjadi dua bagian yaitu:
1. Fluida statis
2. Fluida Dinamis
Adapun
pengertian dari Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak
bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan
kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa
partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga
tidak memiliki gaya geser. Contoh
fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak
sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang
tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain
yang mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak
sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel
di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai. Sifat
fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam
keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa
jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas. Fluida dinamis adalah
fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam
mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan
terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).fluida dinamis dibagi menjadi persamaan kontinuitas, pesamaan bernaouli dan
viskositas. Ciri – ciri umum fluida
ideal dibagi mnjadi empat yaitu pertama
aliran fluida merupakan aliran tunak (steady) atau tak lunak (non steady).
Kedua aliran fluida yang dapat termampatkan (compressible) atau tak
termampatkan (incompressible). Ketiga aliarn fluida merupakan aliran kental
(visous) atau tak kental (non viscous). Keempat aliran fluida yang merupakan aliran
garis lurus (steamline) atau turbulen.
2.
Pengertian
Tekanan
Besar tekanan di definisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Apabila gaya
sebesar F bekerja secara tegak
lurus dan merata pada permukaan bidang seluas A, tekanan pada permukaan itu dapat di rumuskan tekanan sebagai berikut:
Keterangan :
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas (m2)
Satuan tekanan dalam SI adalah N/m2 atau disebut juga
Pascal (Pa). untuk tekanan udara kadang-kadang digunakan satuan atmosfer (atm),
cm raksa (cmHg), mmHg (atau torr dari Torricelli) atau milibar (mb).
Aturan konversinya adalah sebagai berikut :
1 mb = 10-3 bar
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa
1 mmHg = 1 torr = 1,316 x 10-3 atm = 133,3 Pa
3.
Tekanan Hidrostatik
Tekanan hidrostatis adalah tekanan pada zat cair yang diam. Besarnya
tekanan hidrostatis tergantung pada jenis dan kedalaman zat cair, tidak
tergantung pada bentuk wadahnya (asalkan wadahnya terbuka).
Besarnya tekanan hidrostatis dirumuskan dengan :
P = p g h
Keterangan:
P = tekanan (Pa atau N/m2))
p = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = perepatan gravitasi bumi (m/s2 atau N/kg)
h = kedalaman (m)
P = tekanan (Pa atau N/m2))
p = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = perepatan gravitasi bumi (m/s2 atau N/kg)
h = kedalaman (m)
Sehingga besar tekanan pada alas bejana adalah
Jadi, besarnya tekanan hidrostatik secara umum di
rumuskan dengan
Gaya hidrostatik pada alas bejana ditentukan dengan rumus sebagai berikut
Pernyataan di atas dikenal sebagai hukum utama
hidrostatika. Perhatikan gambar berikut:
"Tekanan hidrostatik pada sembarang titik yang
terletak pada satu bidang datar di dalam satu jenis zat cair yang diam,
besarnya sama."
Berdasarkan hukum utama hidrostatika dapat dirumuskan
:
PA = PB = PC
PD = PE
Hukum utama hidrostatika dapat diterapkan untuk
menentukan masa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U. Perhatikanlah gambar
berikut!
Dalam hal ini, dua cairan yang digunakan tidak akan
tercampur. Pipa U mula-mula diisi dengan zat cair yang sudah diketahui massa
jenisnya, kemudian salah satu kaki dituangi zat cair yang di cari massa
jenisnya hingga setinggi h1. Kemudian, tarik garis mendatar AB
sepanjang pipa. Ukur tinggi zat cair mula-mula di atas garis AB (misal : h2)
Menurut hukum utama hidrostatika, tekanan di A sama
dengan di B.
1. Tekanan Gauge
Tekanan Gauge adalah selisih antara tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan atmosfer (tekanan udara luar).Nilai tekanan yang diukur oleh alat pengukur tekanan adalah tekanan gauge.Adapun tekanan sesungguhnya disebut dengan tekanan mutlak.
Tekanan Gauge adalah selisih antara tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan atmosfer (tekanan udara luar).Nilai tekanan yang diukur oleh alat pengukur tekanan adalah tekanan gauge.Adapun tekanan sesungguhnya disebut dengan tekanan mutlak.
Tekanan mutlak = tekanan
gauge + tekanan atmosfer
P = Pgauge + Patm
P = Pgauge + Patm
2. Tekanan Mutlak Pada Suatu Kedalaman Zat Cair
Tekanan hidrostatis zat cair dapat kita miripkan dengan tekanan gauge.Dengan demikian,tekanan mutlak pada kedalam h dirumuskan oleh,
P =P0 + ρgh
Keterangan :
P = Tekanan Hidrostatika (Pa)
P0 = Tekanan Atmosfer (0,01 x 105 Pa)
ρ = Massa jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi 9,8 m/s2
h = Kedalaman (m)
Pemahaman tekanan gauge dengan melakukan percobaan yang menggunakan sebuah kaleng/wadah yang diberikan dua lubang pada sisinya kemudian diisi dengan air hingga penuh.
Pabsolut = Patmosfer + Phidrostatis
P = p atm + p gh
Air terpancar dari lubang-lubang kedua sisi kaleng.Ketika kaleng diangkat dan dipercepat keatas maka jarak pancaran air dari kedua lubang semakin jauh dengan lubang.Tapi,ketika kaleng dijatuhkan dari suatu ketinggian,jarak pancaran air dari kedua lubang menjadi dekat dengan lubang.
Tekanan hidrostatis zat cair dapat kita miripkan dengan tekanan gauge.Dengan demikian,tekanan mutlak pada kedalam h dirumuskan oleh,
P =P0 + ρgh
Keterangan :
P = Tekanan Hidrostatika (Pa)
P0 = Tekanan Atmosfer (0,01 x 105 Pa)
ρ = Massa jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi 9,8 m/s2
h = Kedalaman (m)
Pemahaman tekanan gauge dengan melakukan percobaan yang menggunakan sebuah kaleng/wadah yang diberikan dua lubang pada sisinya kemudian diisi dengan air hingga penuh.
Pabsolut = Patmosfer + Phidrostatis
P = p atm + p gh
Air terpancar dari lubang-lubang kedua sisi kaleng.Ketika kaleng diangkat dan dipercepat keatas maka jarak pancaran air dari kedua lubang semakin jauh dengan lubang.Tapi,ketika kaleng dijatuhkan dari suatu ketinggian,jarak pancaran air dari kedua lubang menjadi dekat dengan lubang.
3. Hukum Pascal
Ketika pengisap kecil kamu dorong maka
pengisap tersebut diberikan gaya sebesar F1 terhadap luas bidang A1,
akibatnya timbul tekanan sebesar p1. Menurut Pascal, tekanan ini akan
diteruskan ke segala arah dengan sama rata sehingga tekanan akan
diteruskan ke pengisap besar dengan sama besar. Dengan demikian, pada
pengisap yang besar pun terjadi tekanan yang besarnya sama dengan p1.
Tekanan ini menimbulkan gaya pada luas bidang tekan pengisap
kedua (A2) sebesar F2 sehingga kamu dapat menuliskan
persamaan sebagai berikut.
Keterangan :
P1= tekanan (pa)
P2 = tekanan (pa)
F1 = gaya
(N)
F2 = gaya
(N)
A1 = luas (cm2)
A2 = luas (cm2)
Jadi,
gaya yang ditimbulkan pada pengisap besar adalah:
Dari Persamaan
, dapat disimpulkan bahwa
untuk mendapatkan efek gaya yang besar dari gaya yang kecil,
maka luas penampangnya harus diperbesar. Inilah prinsip
kerja sederhana dari alat teknik pengangkat mobil yang disebut pompa
hidrolik.
1.
Bejana
Berhubungan
Prinsip bejana berhubungan adalah sebuah peristiwa di mana permukaan air
selalu rata. Dalam hal ini, tidak dipengaruhi oleh bentuk
permukaan dasarnya atau bentuk tabungnya, dengan syarat tempat
air tersebut berhubungan. Aplikasi bejana berhubungan dalam kehidupan
sehari-hari!
a. Tukang Bangunan
Tukang bangunan menggunakan konsep bejana berhubungan
untuk membuat titik yang sama tingginya. Kedua titik yang sama ketinggiannya
ini digunakan untuk membuat garis lurus yang datar. Biasanya, garis ini
digunakan sebagai patokan untuk memasang ubin supaya permukaan ubin menjadi
rata dan memasang jendela-jendela supaya antara jendela satu dan jendela
lainnya sejajar. Tukang bangunan menggunakan slang kecil yang diisi air dan
kedua ujungnya diarahkan ke atas. Akan dihasilkan dua permukaan air, yaitu
permukaan air kedua ujung slang. Kemudian, seutas benang dibentangkan
menghubungkan dua permukaan air pada kedua ujung slang. Dengan cara ini, tukang
bangunan akan memperoleh permukaan datar.
b. Teko Air
Perhatikan teko air di rumahmu. Teko tersebut
merupakan sebuah bejana berhubungan. Teko air yang baik harus mempunyai mulut
yang lebih tinggi daripada tabung tempat menyimpan air.
c. Tempat Penampungan Air
Biasanya, setiap rumah mempunyai tempat penampungan air. Tempat penampungan
air ini ditempatkan di tempat tinggi misalnya atap rumah. Jika diamati, wadah
air yang cukup besar dihubungkan dengan kran tempat keluarnya air menggunakan
pipa-pipa. Jika bentuk bejana berhubungan pada penjelasan sebelumnya membentuk
huruf U, bejana pada penampungan air ini tidak berbentuk demikian. Hal ini
sengaja dirancang demikian karena sistem ini bertujuan untuk mengalirkan air ke
tempat yang lebih rendah dengan kekuatan pancaran yang cukup besar.
4. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang
berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum
ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p),
energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Jika
dinyatakan dalam persamaan menjadi :
Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air
a. Dua kasus persamaan bernoulli
1. Kasus untuk fluida tak bergerak
(fluida statis) untuk fluida tak bergerak ,kecepatan v1 = v2.
Persamaan ini adalah persamaan tekanan
hidrostatis sebagai berikut .
P1 +
g h1+0 = P2+
g h2+0
P1 – P2
=
(h1- h2)
2. Kasus untuk fluida yang mengalir
(fluida statis) dalam pipa mendatar dalam pipa mendatar (horizontal) tidak
terdapat perbedaan ketinggian dianatara bagian – bagian fluida. Ini berarti
ketinggian h1- h2
P1 +
g V1 2+0 = P2+
g V2 2+0
P1
– P2 =
(V12- V2 2)
Menyatakan bahwa jika V2
V1 maka P1
P2 ini berarti bahwa
temapat yang kelajuan aliran besar, tekanan kecil. Ebaliknya ditempat ditempat
yang kelajuannya aliran kecil, tekanan besar. pernyataan ini dikenal asas bernoulli.
b. Teorema torricelli
Salah satu penggunaan persamaan Bernoulli adalah
menghitung kecepatan zat cair yang keluar dari dasar sebuah wadah (lihat gambar di bawah).
Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1
(permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang
pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair
di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya
sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan demikian, persamaan
Bernoulli untuk kasus ini adalah :
p + 1 ρv + ρgh = p + ρv + ρgh
ρgh1 =
ρv2 2 + ρgh2
Jika kita ingin
menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka persamaan
ini menjadi :
ρgh1 = (
v2
2 + gh2) ρ
Massa jenis zat cair sama sehinggaρ dilenyapkan :
gh1 =
v22 + gh2
v22 = gh1 - gh2
v22 =
v2 =
v2 =
berdasarkan persamaan ini,
tampak bahwa laju aliran air pada lubang yang berjarak h dari permukaan wadah
sama dengan laju aliran air yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan gerak jatuh
bebas). Ini dikenal dengan teorema torricceli.
5. Penerapan hukum bernoulli
Beberapa
peristiwa atau alat yang menerapkan prinsip hukum Bernoulli, antara lain, tangki
berlubang (penampungan air), alat penyemprot (obat nyamuk dan parfum),
karburator, venturimeter, tabung pitot, dan gaya angkat pesawat terbang.
2. Alat
Penyemprot
Alat penyemprot yang menggunakan prinsip
Bernoulli yang sering Anda gunakan adalah alat penyemprot racun serangga
Ketika Anda menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung pompa
melalui tabung sempit pada ujungnya. Semburan udara yang bergerak dengan
cepat mampu menurunkan tekanan pada bagian atas tabung tandon yang berisi
cairan racun. Hal ini menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan turun
dan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semburan udara berkelajuan tinggi
meniup cairan, sehingga cairan dikeluarkan sebagai semburan kabut
halus.
3.
Karburator
Karburator
adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan
udara, campuran ini memasuki silinder mesin untuk tujuan pembakaran. untuk
memahami cara kerja karburator pada kendaran bermotor, perhatikan Gambar
7.23 berikut!
4.
Venturimeter
Tabung venturi (venturimeter) yaitu alat yang dipasang pada
suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan zat cair. Ada dua venturimeter
yaitu venturimeter tanpa manometer dan
venturimeter menggunakan manometer yang berisi zat cair yang lain
a. Venturimeter Tanpa Manometer
a. Venturimeter Tanpa Manometer
Gambar
7.24 menunjukkan sebuah venturimeter yang digunakan untuk mengukur kelajuan
aliran dalam sebuah pipa. Untuk menentukan kelakuan aliran v1 dinyatakan dalam
besaran-besaran luas penampang A1 dan A2 serta perbedaan ketinggian zat cair
dalam kedua tabung vertikal h. Zat cair yang akan diukur kelajuannya mengalir
pada titik-titik yang tidak memiliki
perbedaan ketinggian (h1 = h2)
perbedaan ketinggian (h1 = h2)
b.
Venturimeter dengan manometer pada
prinsipnya ventumeyter dengan manometer hampir sama dengan venturimeter tanpa
manometer. Hanya saja dalam ventirumeter ini ada tabung U yang berisi air
raksa.
5. Tabung
Pitot
Alat ukur yang dapat
Anda gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah tabung pitot. Gas
(misalnya udara) mengalir melalui lubanglubang di titik a. Lubang-lubang ini
sejajar dengan arah aliran dan dibuat cukup jauh di belakang sehingga kelajuan
dan tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai seperti halnya
dengan aliran bebas. Jadi, va = v (kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri
manometer tabung pilot
sama dengan tekanan aliran gas (Pa).
6.
Gaya
Angkat Sayap pada Pesawat Terbang
Pesawat
terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap
pesawat. Pesawat terbang tidak seperti roket yang terangkat ke atas karena
aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket itu sendiri.
Roket menyemburkan gas ke belakang, dan
sebagai reaksinya gas mendorong roket maju. Jadi, roket dapat terangkat
ke atas walaupun tidak ada udara, tetapi pesawat terbang tidak dapat terangkat
jika tidak ada udara. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang
yang lebih tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi
bagian bawahnya. Garis
arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya. Artinya,
kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih besar daripada
sisi bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan asas Bornoulli, tekanan pada sisi
bagian atas p2 lebih kecil.
2.3
Manfaat Media Pembelajaran
1.
Siswa
diajak untuk berperan aktif dalam
pembelajaran.
2.
Siswa
dilatih keterampilan dan kekreatif dalam membuatan alat dengan menggunakan
sederhana.
3.
Media
Tekanan hidrostatis ini bermanfaat untuk melatih siswa lebih
teliti agar alat indra lainya ikut berperan aktif dalam pembelajaran.
4.
Media
ini dapat melatih siswa membangun kerja sama yang baik dan bersikap kooperatif
dengan rekanya.
5.
Siswa
dapat belajar secara mandiri karena dituntut untuk memahami persoalan yang
diberikan guru.
6.
Siswa
dapat mengenmukan pendapatnya serta berbagai ilmu yang ia miliki sekelompoknya
saat berdiskusi bukan saat mempresentasikan kepada kelompok yang lain didepan
kelas.
7.
Agar
dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan dengan secara
langsung melakukan evaluasi pembelajaran setelah pelaksanaan.
BAB
III
CARA
KERJA MEDIA
3.1
SKKD
3.11
Standar
kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.
3.12
Kompetensi
dasar
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan
dinamika dan dapat menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari hari.
3.13
Cara Kerja Media Pembelajaran
1.
Alat
dan Bahan yang diperlukan :
1.
Botol plastik
bekas
Gambar
botol plastik bekas
2.
Selotip
Gambar selotif
3.
Gunting
Gambar gunting
4.
Air
2.
Langkah
Pembuatan
1.
Menyiapkan alat
dan bahan.
2.
Botol plastik
bekas yang telah dilubangi sebanyak 5 lubang.
Gambar botol yang telah dilubangi
sebanyak 5 lubang
3. Tutuplah lubang-lubang pada botol tersebut dengan menggunakan
selotip.
Gambar botol yang sudah
dilubangi dengan menggunakan selotif.
4. Isi botol tersebut dengan air sampai penuh.
Gambar botol dengan disii air
5. Lepaskan selotip satu per satu, lalu amati apa yang
terjadi.
Gambar botol yang dilepaskan selotif
satu persatu
3.14
Kegiatan pendahuluan
Durasi total : 1 jam
1.
Mengecek kehadiran atau absensi siswa.
2.
Memberikan
pertanyaan pemula kepada siswa agar ada gambaran sebelum memulai pembelajaran.
Contoh :
Apakah pengaruh fluida Statis terhadap benda ?
3.
Membuat kelompok belajar
1.
Pembagian
kelompok belajar disesuikan dengan jumlah siswa yang terdapat dalam kelas.
Misalnya jika jumlah 40 maka kita bagi kelompok menjadi 8 kelompok jadi masing
– masing kelompok terdapat 5 siswa. Hal ini dimaksud agar jumlah anggota dalam
tiap kelompok tidak terlalu banyak sehingga pembelajaran lebih efektif.
2.
Siswa
diminta untuk berkumpul dengan kelompoknya maing- masing.
3.
Memberikan
pengarahan cara kerja media “ Tekanan hidrostatis ”. Diharapkan bagi setiap
kelompok agar memahami cara kerja tekanan hidrostatis melalui penjelasan dari
guru agar mempermudah proses demonsarasi alat tersebut.
3.15 Kegiatan inti
1.
Setelah siswa diberikan pengaruh cara kerja
Tekanan hidrostatis ini masing – masing kelompok diharuskan segera
fokus terhadap apa yang akan diamati seperti menganalisis pengaruh fluida Statis terhadap suatu zat.
2.
Kemudian setiap kelompok mulai menganalisis
bagaimana cara kerja Tekanan hidrostatis tersebut sehingga mendapatkan kesimpulan apa
yang terjadi dengan alat tersebut setelah diuji coba melalui mengukur fluida
suatu benda.
3.
Mencari dan mendiskusikan hasil dari percobaan
demonstrasi alat tersebut sesuai kelompoknya masing – masing dan sesuai yang
mereka amati. Dengan cara menjelaskan definisi fluida Statis dan dengan persamaan matematis. Setiap siswa
diminta aktif dalam mengemukakan pendapat dan hasil dari kesimpulan yang telah
diamati sesuai kelompoknya masing – masing.
1.
Mendemonstrasikan
hasil kerja kelompoknya didepan selanjutnya
perwakilan dari setiap kelompok minimal satu atau dua orang mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya disepan kelas. Setiap kelompok diberi waktu maksimal 5
menit. Hasil presentasi ini juga kedalam aspek penilaian kelompok dan individu.
2.
Guru
menjelaskan ulangan materi setelah siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
guru menjelaskan ulang materi tersebut sebelum beraliahan kepresentasi
berikutnya. Akan tetepi jika materi satu kelompok dengan kelompok berikutnya
sanagt berkaitan maka guru mempersilahkan presentasi selanjutnya terlebih
dahulu kemudian guru menjelaskan materi sekaligus. Guru menjelaskan ulang
materi dengan sejelas – jelasnya agar tidak terjadi miskonsepsi.
3.16 Kegiatan penutup
1.
Guru
menyampaikan penilaian keseluruhan dari kegiatan baik dari segi kekurangan
maupun kelebihanya serta mengumumkan kelompok yang terbaik dalam mengikuti
demonstrsi tersebut agar memotivasi siswa.
2.
Melakukan
evaluasi setelah semua perwakilan kelompok selesai mempresentasikan hasil
kerjanya lakukan evaluasinya untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan. Evaluasi ini berupa free test dan menjadi aspek penilaian
individu.
3.
Jika
kegiatan tidak sesuai dalam satu kali pertemuan maka kegiatan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya dengan mengaturnya waktu seefesien mungkin.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Pembahasan dan Analisis data
Dalam
percobaan tekanan hidrostatis langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan
alat dan bahan yang kita gunakan dalam percobaan ini. Adapun alat dan bahan
yang kita persiapakan meliputi botol plastik bekas, selotif, gunting atau
solder,stopwatch atau hp, wadah penampung (ember) dan air. Setelah semuanya
telah siap langkah selanjutnya merangkai alat dan bahan yang tadi telah
dipersiapkan. Adapun langkah – langkah dalam pratikum tekanan hidrostatis yaitu
pertama menyiapkan alat dan bahan yang kita gunakan. Kedua mengukur panjang
botol. Ketiga mengukur panjang botol yang dilubangi setelah sudah selesai.
Langkah keempat melubangi botol dengan menggunakan solder ataupun gunting.
Menempelkan isolasi kedalam lubang botol. Langkah kelima menuang air kedalam
botol setelah selesai menuangkanya kemudian membuka lubang pertama setelah
selesai kemudian membuka lubang kedua botol dan membuka lubang ketiga yang
keenam membuka lubang botol secara bersamaan. Setelah melakukan percobaan
dengan langkah – langkah yang disesuaikan pada petunjuk pratikum, maka
didapatkan hasil percobaan yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut
ini.
Data hasil percobaan
Lubang ke
|
h1
(cm)
|
h2
(cm)
|
v
(
)
|
x
(m)
|
1
|
15
|
5
|
14
|
45
|
Data Analisis data pengamatan
1. Panjang botol seluruh 21 cm
Panjang botol yang digunakan untuk pengukuran 20 cm
Panjang botol yang dilubangi pertama
(h1) = 15 cm
Panjang botol yang dilubangi kedua (h2) = 5cm
2. Menghitung nilai v
Rumus :
V =
= h1
h2
= 15 cm –
5 cm
= 10 cm
V =
=
=
14
3. Menghitung nilai x
Rumus :
X = 2
X = 2
= 2
=
45 m
Berdasarkan percobaan tekanan
hidrostatis dapat membahas tekanan hidrostati dengan menggunakan hukum tekanan
hidrostatis dan hukum pacsal . gaya garvitasi menyebabkan zat cair dalam suatu
wadah selalu tertarik kebawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah makin berat
zat cair itu sehingga makin besarjuga tekanan zat cair pada dasar wadahnya.
Tekanan zat cair yang disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan
hidrostatis . dalam percobaan ini kekuatan air yang memancar keluar dari tiga
lubang yang sama. Ini ditunjukan oleh mendatarnya air ditanah pada jarak
mendatar yang sama dengan menggunakan hukum hidrostatika yang berbunyi “semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama didalam zat cair
yang sejenis memiliki tekanan(mutlak) yang sama . dengan rumus tekanan
hidrostatis sebagai berikut.
P = p g h
Sehingga besar tekanan pada alas bejana adalah
Jadi, besarnya tekanan hidrostatik secara umum di
rumuskan dengan
Dalam percobaan tekanan hidrostis dengan
menggunakan hukum pascal yang berbunyi “ tekana
yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteuskan sama besar kesegala
arah”. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan :
P1= tekanan (pa)
P2 = tekanan (pa)
F1 = gaya
(N)
F2 = gaya
(N)
A1 = luas (cm2)
A2 = luas (cm2)
Hukum Bernoulli adalah hukum yang
berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum
ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p),
energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Jika
dinyatakan dalam persamaan menjadi :
a.
Dua kasus persamaan bernoulli
1. Kasus untuk fluida tak bergerak
(fluida statis) untuk fluida tak bergerak ,kecepatan v1 = v2.
2. Kasus untuk fluida yang mengalir
(fluida statis) dalam pipa mendatar dalam pipa mendatar (horizontal) tidak
terdapat perbedaan ketinggian dianatara bagian – bagian fluida.
b.
Teorema torricelli
Salah satu
penggunaan persamaan Bernoulli adalah menghitung kecepatan zat cair yang keluar
dari dasar sebuah wadah (lihat gambar di bawah).
Dengan
demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah :
p + 1 ρv + ρgh = p + ρv + ρgh
ρgh1 =
ρv2 2
+ ρgh2
Jika kita
ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka persamaan ini menjadi :
ρgh1 = (
v2 2 + gh2) ρ
Massa jenis zat cair sama sehinggaρ dilenyapkan :
gh1 =
v22 + gh2
v22 = gh1 - gh2
v22 =
v2
=
v2
=
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari percobaan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa semakin dekat dengan
permukaan air maka semakin rendah tekanan hidrostatisnya, sedangkan semakin
jauh ke dalam dari permukaan air, maka semakin besar tekanan hidrostatisnya.
Dalam kehidupan sehari-hari ini bisa dirasakan ketika sedang berenang. Apabila
kita menyelam ke dasar kolam renang, maka telinga akan terasa berdenging,
kejadian ini disebabkan karena perubahan tekanan air. Pada kedalaman yang sama,
air pun mempunyai tekanan yang sama. Fluiida yaitu zat yang dapat mengalir. Fluida dibagi
menjadi dua fluida statis yaitu tekanan ,tegangan permukaan, kapilaritas .fluida dinamis yaitu persamaan kontinutas,
persamaan bernoulli dan penerapan asas bernoulli.dalam percobaan ini
menggunakan hukum hidrostatis yaitu tekanan
hidrostatis pada sembarang titik yang terletak pada satu bidang datar didalam
satu jenis zat cair yaang diam.
Hukum pascal yaitu tekanan
diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar kesegala
arah. Menggunakan hukum bernoulli yaitu bahwa
jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per
satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis
arus. Dengan menggunakan
hukum Hukum Bernoulli ini menyatakan bahwa
jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per
satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis
arus.
v2 =
untuk mecari air jatuh pada ember x
X = 2
5.2 Saran
Setelah membaca karya ilmiah ini, penulis menyarankan
agar pembaca melakukan percobaan ini, karena agar pembaca dapat lebih memahami
dan dapat melihat proses penelitiannya secara langsung. Dan penulis menyarankan
untuk melakukan percobaan ini, pembaca menggunakan botol plastik bekas agar
sampah di sekitar lingkungan kita berkurang.
BAB VI
LAMPIRAN
1.
PERTANYAAN
1. Berapakah
panjang pancuran air pada saat air jatuh
didalam ember ?
Jawab
:
Berdasarkan Hukum Bernoulli ini menyatakan bahwa jumlah tekanan
(p), energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
v2 =
untuk mecari air jatuh pada ember x
X = 2
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,
Douglas C. 2001. Fisika jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI
Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
San. 2009. Tegangan Permukaan, (Online). (http://www.gurumuda.com/tegangan-permukaan/,
diakses 8 November 2009)
Wavega. 2009. Tegangan Permukaan, (Online), (http://wavega.wordpress.com/
2009/08/07/tegangan-permukaan/, diakses 8 November
2009)